Doa
adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda :
"Artinya : Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada
doa". [Sunan At-Timidzi, bab Do'a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do'a
2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362]Allah
memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang
berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik
untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan
baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang
sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan
waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan
kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun
waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain.
1. Sepertiga malam terakhir
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ينزل ربنا كل ليلة إلى سماء
الدنيا، حين يبقى الثلث الأخير من الليل؛ فيقول: من يدعوني فأستجيب له؟ من
يسألني فأعطيه؟ من يستغفرني فأغفر له؟”
Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Rabb kita turun
pada setiap malam ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam yang
terakhir. Lalu Ia berfirman : ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku niscaya
akan Aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku
berikan. Siapa saja yang meminta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku
ampuni”.[1]
2. Saat sujud
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “نُهيت أن أقرأ القرآن راكعاً، أو
ساجداً؛ فأما الركوع فعظموا فيه الرب، وأما السجود فاجتهدوا فيه بالدعاء؛
فإنه قمن أن يستجاب لكم”
Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku dilarang
untuk membaca Al-Qur’an ketika rukuk atau sujud. Adapun ketika rukuk,
agungkanlah Allah oleh kalian di dalamnya; dan ketika sujud,
bersungguh-sungguhlah kalian di dalamnya untuk berdoa karena (pada
waktu itu) layak bagi (doa) kalian untuk dikabulkan”.[2]
Allah ta’ala berfirman :
وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
“Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”.[3]
وقال صلى الله عليه وسلم : “أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد؛ فأكثروا الدعاء”
Dan
telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Waktu yang
paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah saat ia sujud.
Oleh karena itu, perbanyaklah doa”.[4]
3. Satu saat di hari Jum’at
وقال صلى الله عليه وسلم : “في يوم الجمعة ساعة لا يوافقها مسلم وهو قائم
يصلي، يسأل الله خيراً إلا أعطاه”، وقال بيده، قلنا يقللها يزهدها
Telah
bersabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Pada hari Jum’at
terdapat satu saat yang tidak ada seorang muslim pun yang bertepatan
berdiri melakukan shalat dan memohon kepada Allah kebaikan, kecuali
Allah akan memberikannya”. Beliau berisyarat dengan tangannya. Kami
(perawi) mengartikan bahwa beliau mengisyaratkan sebentarnya waktu
itu.[6]
4. Di akhir shalat-shalat yang diwajibkan
عن أبي أمامة قال : قيل : يا رسول الله أي الدعاء أسمع؟ قال جوف الليل الآخر، ودبر الصلوات المكتوبات.
Dari
Abu Umaamah radliyallaahu ‘anhu : Dikatakan : “Wahai Rasulullah,
kapankah waktu yang paling baik saat doa dikabulkan ?”. Beliau bersabda :
“Akhir waktu malam dan akhir shalat-shalat yang diwajibkan”.[8]
5. Antara adzan dan iqamat
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “لا يرد الدعاء بين الأذان والإقامة”.
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah ditolak doa yang diucapkan antara adzan dan iqamat”.[9]
6. Saat adzan dikumandangkan
وقال صلى الله عليه وسلم : “ثنتان لا تُردان أو قلَّ ما تردان: الدعاء عند النداء….”.
Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal
yang tidak akan ditolak atau jarang ditolak : “Doa saat adzan……”.[10]
7. Saat bertemu musuh (di medan perang/jihad fii sabiilillah).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ثنتان لا تردان أو قَلَّ ما تردان : “…، وعند البأس حين يُلْحَمُ بعضه بعضاً”.
Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal
yang tidak akan ditolak atau jarang ditolak : “…..dan ketika perang
saat dua pihak saling menyerang”.[11]
8. Lailatul-Qadr
Malam
tersebut merupakan waktu untuk meraih aneka macam kebaikan,
dikabulkannya doa, dilipatgandakannya (pahala) amal, digugurkannya beban
(doa) yang berat. Amal yang dilakukan pada waktu itu lebih baik
daripada seribu bulan amal semisal yang dilakukan di waktu selainnya.
Allah ta’ala berfirman :
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”.[12]
yaitu
: (lebih baik daripada malam) yang tidak ada padanya Lailatul-Qadr.
Dikatakan, Lailatul-Qadr jatuh pada malam ke-27 Ramadlan. Ibnu ‘Abbas,
habrul-ummah dan turjumanul-Qur’an, memilih pendapat ini. Pendapat ini
berdalil karena surat ini terdiri dari 30 kata, dan kata yang ke-27
adalah ayat :
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.
Namun yang lebih nampak dan lebih kuat, malam Lailatul-Qadr tidak tertentu waktunya. Wallaahu a’lam.
9. Saat safar
قال النبي صلى الله عليه وسلم : “ثلاث دعوات لا شك فيهن دعوة المسافر والمظلوم ودعوة الوالد على ولده”.
Telah
bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga doa yang
tidak diragukan lagi padanya (untuk dikabulkan) : doa seorang musafir,
doa orang yang teraniaya/terdhalimi, dan doa orang tua kepada
anaknya”.[13]
10. Saat berpuasa
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ثلاث دعوات لا ترد : دعوة الوالد، ودعوة الصائم، ودعوة المسافر”.
Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga macam
doa yang tidak akan ditolak : doa orang tua (kepada anaknya), doa
orang yang berpuasa, dan doa seorang musafir”.[14]
11. Saat bulan Ramadlan
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “إن لله عتقاء في كل يوم وليلة لكل عبد منهم دعوة مستجابة”.
Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya
setiap hari Allah membebaskan (beberapa hamba-Nya yang muslim dari api
neraka) dari api neraka. Setiap muslim yang berdoa (di waktu tersebut)
pasti akan dikabulkan”.[15]
12. Doa yang dipanjatkan untuk seseorang ketika orang tersebut tidak ada di hadapannya
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “دعوة المرء المسلم لأخيه بظهر الغيب
مستجابة؛ عند رأسه ملك موكل كلما دعا لأخيه بخير، قال الملك الموكل به:
آمين ولك بمثل”.
Telah bersabda
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Doa seorang muslim untuk
saudaranya yang tidak ada di hadapannya adalah mustajab. Di kepalanya
terdapat malaikat yang ditugaskan menjaganya. Setiap kali ia berdoa
kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang menjaganya tersebut
berkata : ‘amiin, dan bagimu hal yang semisal”.[16]
13. Saat minum air zamzam
Air
zamzam merupakan air yang sangat diberkahi. Jika ia diminum sambil
berdoa, maka insya Allah akan dikabulkan sesuai dengan keinginannya.
Diriwayatkan oleh Jaabir bin ‘Abdillah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
زَمْزَمُ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zamzam itu menurut apa yang diinginkan peminumnya”.[17]
14. Saat wuquf di ‘Arafah
قال النبي صلى الله عليه وسلم : خير الدعاء دعاء يوم عرفة
Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sebaik-baik doa adalah doa (yang dipanjatkan) pada hari ‘Arafah”.[18]
15. Saat diguyur hujan
قال النبي صلى الله عليه وسلم : ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء و تحت المطر
Telah
bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal yang
tidak akan ditolak : doa saat adzan berkumandang dan saat diguyur
hujan”.[19]
16. Terbangun dari tidur yang sebelumnya dalam keadaan suci (berwudlu).
قال النبي صلى الله عليه وسلم : ما من مسلم يبيت على ذكر طاهرا فيتعار من الليل فيسأل الله خيرا من الدنيا والآخرة إلا أعطاه إياه
Telah
bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah seorang
muslim yang tidur dalam keadaan berdzikir lagi suci, lalu ia terbangun
di malam hari dan memohon (berdoa) kepada Allah kebaikan dunia dan
akhirat, niscaya Allah akan memberikannya”.[20]
17. Saat mendengar ayam jantan berkokok
قال النبي صلى الله عليه وسلم : “إذا سمعتم صياح الديكة من الليل
فاسألوا الله من فضله فإنها رأت ملكا وإذا سمعتم نهيق الحمار من الليل
فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا”.
Telah
bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Apabila
kalian mendengar ayam jantan berkokok di waktu malam, maka mintalah
anugrah kepada Allah, karena sesungguhnya ia melihat malaikat. Namun
apabila engkau mendengar keledai meringkik di waktu malam, maka
mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan, karena
sesungguhnya ia telah melihat syaithan”.[21]
18. Saat memejamkan mata orang yang meninggal
عن أم سلمة. قالت : دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم على أبي سلمة وقد
شق بصره. فأغمضه. ثم قال “إن الروح إذا قبض تبعه البصر”. فضج ناس من
أهله. فقال “لاتدعوا على أنفسكم إلا بخير. فإن الملائكة يؤمنون على ما
يقولون….”.
Dari Ummu Salamah ia berkata
: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam masuk menemui Abu Salamah
(yang telah meninggal) dimana matanya masih dalam keadaan terbuka.
Lalu beliau memejamkannya, dan bersabda : “Sesungguhnya ruh itu jika
dicabut akan diikuti oleh mata”. Kemudian sejumlah orang dari anggota
keluarganya ribut. Beliau pun lantas bersabda : “Janganlah kalian
mendoakan diri kalian kecuali kebaikan. Karena sesungguhnya malaikat
mengamini apa yang kalian ucapkan…”.[22]
No comments:
Post a Comment