(HR. Bukhari:1867)
- Dari Ibnu ‘Abbas r.a. : “Tidak
pernah aku melihat Nabi SAW. sengaja berpuasa pada suatu hari yang
Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari ‘Asyura’ dan
bulan ini, yaitu bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari:1867)
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى
غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ
يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
- Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya
dari Aisyah r.a., ia berkata: dahulu Hari ‘Asyura adalah berpuasanya
orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah, dan Rasulullah SAW. melakukan
puasa pada masa jahiliyah, kemudian tatkala RasulullahSAW. datang ke
Madinah beliau berpuasa pada hari tersebut dan beliau memerintahkan
untuk berpuasa. Kemudian tatkala diwajibkan puasa pada Bulan Ramadhan
maka puasa itulah yang diwajibkan dan puasa hari ‘Asyura di tinggalkan.
Barangsiapa yang berkeinginan (berpuasa) maka ia (boleh) berpuasa, dan
barangsiapa berkeinginan (tidak berpuasa) maka ia (boleh)
meninggalkannya. (HR.Abu Daud:2086)
- Abu Ghatafan berkata:; saya
mendengar Abdullah bin Abbas ketika Nabi SAW. berpuasa pada hari ‘Asyura
ia berkata; dan beliau memerintahkan kami agar berpuasa pada hari
tersebut. Para sahabat kertanya; wahai Rasulullah, itu adalah hari
dimana orang-orang yahudi dan nashrani mengagungkannya. Kemudian
Rasulullah SAW. bersabda: “Apabila tahun depan maka kita akan berpuasa
pada hari kesembilan.” Kemudian belum datang tahun depan Rasulullah SAW.
telah meninggal dunia. (HR.Abu Daud:2089)
- Beliau Nabi SAW. ditanya tentang
puasa pada hari ‘Asyura`, beliau menjawab: “Ia akan menghapus dosa-dosa
sepanjang tahun yang telah berlalu.” (HR. Muslim:1977)
No comments:
Post a Comment