Monday, June 18, 2012

Sibukkan Diri dengan Bekerja Bisa Mengurangi Nyeri

Sibukkan Diri dengan Bekerja Bisa Mengurangi Nyeri

Surabaya - Nyeri pada tubuh seringkali mengganggu aktivitas dan konsentrasi Anda. Tak heran setiap orang yang merasakan nyeri di bagian-bagian tubuh tertentunya akan melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Salah satunya dengan bekerja (terutama jika nyerinya dapat ditahan) dan menyibukkan diri agar pikirannya terhindar dari nyeri.

Namun ternyata sebuah penelitian mengakui 'kemanjuran' cara itu. Bahkan aktivitas distraksi (pengalih perhatian) seperti bekerja dan menyibukkan diri ketika mengalami nyeri ini benar-benar bisa mengurangi rasa nyerinya.

Pada saat yang sama, para penderita pun tahu bahwa tinggal di rumah dan tidak berbuat apa-apa justru bisa membuat nyeri itu terasa lebih buruk.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology itu pun menyatakan bahwa efek distraksi ini tidak murni berasal dari faktor psikologis.

Peneliti Jerman menggunakan MRI fungsional untuk melihat kondisi tulang belakang 20 pria yang tangannya nyeri akibat panas. Pada saat yang sama, partisipan harus menyelesaikan berbagai tugas yang menggunakan kemampuan memori, baik sulit maupun mudah.

Saat partisipan diberi tugas yang sulit, nyerinya terasa lebih sedikit dibandingkan ketika partisipan diberi tugas yang lebih mudah. Selain itu, MRI mendeteksi adanya sedikit aktivitas di sumsum tulang belakang selama partisipan mengerjakan tugas yang sulit. Hal itu artinya sinyal nyeri yang diteruskan ke otak lebih sedikit.

Distraksi itu sendiri dapat melepaskan opioid (pereda nyeri) alami, ungkap para peneliti.

"Hasilnya menunjukkan bahwa hal ini bukanlah sekedar fenomena psikologis namun mekanisme saraf aktif untuk mengurangi jumlah sinyal nyeri yang muncul dari sumsum tulang belakang hingga bagian otak yang tingkatannya lebih tinggi," ujar ketua tim peneliti Christian Sprenger dari University Medical Center Hamburg- Eppendorf seperti dilansir dari foxnews, Senin (18/6/2012).

Teknik mengalihkan perhatian seperti menggunakan gambar-gambar tertentu dan mencoba untuk bersikap aktif adalah pokok dari terapi perilaku kognitif yang efektif untuk mengobati nyeri kronis.

Pendekatan ini juga berpotensi mencegah nyeri itu menjadi kronis dengan mengubah sinyal saraf yang mendasari nyeri itu di sumsum tulang belakang, pungkas peneliti.

(bdh/bdh)

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

SEMOGA KABAR TERBAIK SELALU