waw.... ternyata..

Gemuk dan Sering Stres Efeknya Bisa Ngantuk Sepanjang Hari

AN Uyung Pramudiarja - detikSurabaya

File: detikhealth

Jakarta - Seseorang yang sebentar-sebentar mengantuk biasanya kurang tidur pada malam harinya, atau tidurnya cukup tetapi tidak berkualitas. Kini para ilmuwan menemukan penyebab lain dari ngantuk sepanjang hari, yakni depresi serta obesitas.

Obesitas atau kelebihan berat badan serta depresi yang dipicu oleh stres terbukti bisa memicu efek yang sama seperti kurang tidur. Gara-gara terlalu gemuk atau sedang mengalami stres, banyak orang jadi merasa mengantuk sepanjang hari meski sebenarnya tidak sedang kurang tidur.

"Epidemi mengantuk berjalan pararel dengan epidemi kegemukan dan stres psikososial. Hasil penelitian kami menunjukkan individu yang menurunkan berat badan, rasa kantuk jadi membaik," kata Alexandros Vgontzas, MD yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Indiavision, Jumat (15/6/2012).

Selama ini, rasa kantuk yang tidak hilang-hilang sepanjang hari lebih sering dikaitkan dengan kurang tidur. Beberapa jenis gangguan tidur seperti Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau henti napas saat tidur juga bisa menyebabkan orang selalu mengantuk.

OSA sendiri juga banyak dikaitkan dengan risiko berbagai jenis penyakit kronis mematikan, seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan juga kegemukan itu sendiri. Namun dalam penelitian ini, kegemukan bisa menyebabkan rasa kantuk tanpa didahului dengan OSA.

Dalam penelitian ini, Vgontzas melakukan pengamatan terhadap 1.741 orang dewasa. Dari hasil pengamatan, 222 partisipan mengalami Excessive Daytime Sleepiness (EDS) atau rasa kantuk berlebihan sepanjang hari dan diamati terus menerus selama 7,5 tahun.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa riwayat depresi serta berat badan bisa menjadi faktor risiko paling kuat untuk memprediksi kemungkinan mengalami EDS. Artinya jika seseorang makin gemuk dan sering stres, maka orang tersebut lebih berisiko mengantuk sepanjang hari.


(up/fat)