Wednesday, July 11, 2012

70 Persen Sakit Maag......... Makan Tidak Teratur

70 Persen Sakit Maag.............. Makan Tidak Teratur

AN Uyung Pramudiarja - detikSurabaya



File: detikhealth

Jakarta - Punya kebiasaan makan siang pada jam-jam tertentu, sebaiknya jangan ditunda-tunda meski sedang dikejar deadline. Sakit maag bisa menyerang siapa saja, bahkan 60-70 persen bukan dipicu penyakit serius melainkan karena makannya tidak teratur.

"Sekitar 60-70 persen, bahkan ada yang mengatakan 80 persen, orang sakit maag itu merupakan maag fungsional. Kalau kita lakukan endoskopi, kita tidak temukan kelainan," kata seorang konsultan pencernaan, Dr Ari F Syam, SpPD (K) dalam simposium awam Ibadah Berkualitas Selama Puasa Tanpa Gangguan Penyakit di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rabu (11/7/2012).

Menurut Dr Ari, sakit maag atau dalam istilah medis disebut dispepsia merupakan sekumpulan gejala rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada daerah epigastrinum atau di sekitar perut. Istilah lain yang lebih luas pengertiannya, namun sama-sama merujuk pada sakit maag adalah bad digestion atau gangguan pencernaan.

Dilihat dari penyebabnya, sakit maag atau dispepsia dibagi menjadi 2 jenis yakni fungsional dan organik. Kalau diteropong dengan endoskopi, sakit maag fungsional tidak disertai kelainan pada saluran pencernaan sedangkan sakit maag organik bisa disebabkan oleh penyakit lain seperti kanker, polip di usus maupun luka atau tukak di lambung.

Bagi orang awam yang tidak mungkin melakukan endoskopi sendiri, maag fungsional bisa dibedakan dari maag organik berdasarkan gejalanya. Sakit maag yang dikategorikan organik biasanya memiliki karakteristik atau tanda-tanda alarm sebagai berikut:

1. Pertama kali kena maag di usia 45 tahun ke atas
2. Berat badab turun
3. Disertai anemia, muka pucat tanpa diketahui sebabnya
4. Muntah darah, buang air besar warnanya hitam
5. Susah menelan.

Dalam kaitannya dengan ibadah puasa, Dr Ari mengatakan bahwa pada umumnya sakit maag fungsional justru membaik saat sedang berpuasa. Oleh karena itu jika ada pasien sakit maag dan hasil endoskopi tidak menunjukkan ada kelainan, maka Dr Ari sering menganjurkan pasien tersebut untuk berpuasa.

"Kalau orang sedang berpuasa, pola makan cenderung lebih teratur yakni pada saat sahur dan berbuka saja. Mereka juga menghindari cemilan tidak sehat yang memicu sakit maag, kalau merokok juga pasti rokoknya pasti dikurangi. Yang jelas pada saat sahur dan berbuka harus tetap makan, dan pilihan menu makannya harus yang sehat tentunya," tambah Dr Ari.


(up/fat)

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

SEMOGA KABAR TERBAIK SELALU