Monday, April 8, 2013

Renungan diri.



Maaf  jika salah, maaf  jika sama, maaf jika terlena, maaf jika mnjadikan resah,  ‘tidak merasa namun ikut menggantinya’
Suatu ketika di sore hari aku berada dijalan raya di pinggiran kota, dengan santainya aku menikmati suasana keramaian jalan, didepan ada arah jalan lurus dan belok kiri, aku pilih yang belok kiri karena aku punya tujuan, melintas 50 meter setelah berbelok… aku melintasi ada beberapa orang sedang mengerumuni sebuah rombong bakso yang terguling dan ada sebuah mobil dengan menyalakan lampu emergensinya berkedip2, serta ada seorang yang sedang menghitung hitung uang lembaran 50 ribuan, namun aku tidak berhenti tetap jalan dengan perlahan, terlintas dalam pikiranku….. o itu tadi sebuah rombong penjual bakso yang tertabrak oleh mobil, sambil senyum kecil….. hemm…. Kasihan juga keduanya, yang menabrak tidak membeli dan merasakan bakso namun ikut mengganti dan membayar, sementara yang tertabrak … betul mendapat ganti dari apa yang rusak dan tumpah, namun jika     ‘ nyawa’ yang hilang siapa yang akan menggantinya…… ach.. biarlha… dalam filosofi ada sebuah kalimat ‘ kenapa aku berfikir jauh, bukankah memang harus terjadi’. Apa yang seharusnya terjadi, pasti akan terjadi, tidak akan terhindari dalam keadaan apapun dan bentuk apapun, kita sudah mawas diri namun masih terjadi, ya itulah ketetapan Illahi, kenikmatan, kebahagiaan  tidak terletak pada apa yang membuat kita senang dan gembira, namun justru ada pada kesedihan yang terjadi, aneh….? Ya itulha agar kita sadar, bangun dari tidurnya mimpi, terbuka mata hati untuk lebih mendekatkan diri kepada 

Total Pageviews

SEMOGA KABAR TERBAIK SELALU