Friday, December 7, 2012

Nostalgia Bisa Menimbulkan Efek Hangat pada Tubuh


Linda Mayasari - detikSurabaya



File: detikhealth

Jakarta - Musim dingin selalu membuat seseorang teringat akan kenangan-kenangan indahnya di masa lalu. Sebuah studi menunjukkan bahwa dengan bernostalgia membuat fisik seseorang terasa lebih hangat.

Para peneliti dari University of Southampton menguji hipotesis yang menyatakan bahwa kenangan-kenangan menyenangkan di masa lalu dapat membuat seseorang merasa lebih hangat dengan melakukan percobaan yang melibatkan relawan dari Cina dan Belanda.

Percobaan pertama, peneliti meminta para peserta studi untuk melacak hari-hari dimana dirinya merasa bernostalgia selama satu bulan. Hasil studi menunjukkan bahwa kebanyakan peserta lebih sering bernostalgia ketika musim dingin.

Percobaan kedua dilakukan dengan menempatkan peserta studi di salah satu dari tiga kamar. Ruang pertama memiliki suhu 20 derajat celsius yang diklasifikasikan sebagai ruang dingin. Ruang kedua memiliki suhu 24 derajat celsius yang diklasifikasikan sebagai ruang yang nyaman.

Sedangkan ruang ketiga bersuhu 28 derajat celsius yang diklasifikasikan sebagai ruang panas. Para peneliti menemukan bahwa sementara ini tidak ada perbedaan antara nostalgia dengan ruang yang nyaman dan ruang panas, tetapi peserta di ruang dingin melaporkan lebih sering bernostalgia.

Eksperimen ini membuktikan bahwa kebanyakan orang merasa lebih ingin mengingat kembali kenangan-kenangan indah di masa lalu saat kedinginan. Untuk mengetahui penyebabnya peneliti melakukan percobaan ketiga yang dilakukan secara online dan melibatkan musik. Peserta menyatakan bahwa musik membuatnya merasa ingin bernostalgia dan hal tersebut membuatnya merasa lebih hangat secara fisik.

Percobaan keempat dilakukan dengan menempatkan peserta dalam ruangan yang dingin. Sekelompok peserta diminta bernostalgia sedangkan kelompok yang lain tidak, kemudian kedua kelompok diminta menebak suhu ruangan tersebut.

Hasilnya, peserta yang bernostalgia menebak suhu ruangan tersebut lebih hangat daripada peserta yang tidak bernostalgia. Percobaan kelima dan terakhir meminta peserta yang bernostalgia dan yang tidak untuk mencelupkan tangannya ke dalam air es selama peserta dapat mentolerirnya.

Kelompok peserta yang bernostalgia mampu bertahan lebih lama di air dingin dibandingkan dengan kelompok lainnya. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Emotion, seperti dilansir Medical Daily, Rabu (5/12/2012).

(vit/fat)

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

SEMOGA KABAR TERBAIK SELALU